Apa itu ulat sutera?
Ulat sutera sebenarnya merupakan salah satu fase dari siklus hidup serangga atau Hexapoda yang melalui metamorphosis sempurna.
Metamorfosis ini dimulai dari telur, berubah menjadi
larva, kemudian menjadi kepompong (kokon), membentuk pupa dan akhirnya menjadi
imago (bentuk dewasa), yakni berupa kupu-kupu. Kupu-kupu ulat
sutera ini termasuk ke dalam family
Bombycidae, yakni termasuk ke dalam keluarga ngengat. Ngengat sendiri
merupakan hewan nocturnal atau hewan
yang pergerakannya aktif dimalam hari.
Salah satu species ulat sutera yang paling terkenal
dan dibudidayakan di Indonesia adalah Bombyx
mori L. Ulat sutera ini hanya memakan satu jenis tanaman yaitu daun murbei
atau morus sp. Pada tahap larva untuk ulat sutera dibagi menjadi fase ulat
kecil dan fase ulat besar. Fase ulat kecil dibagi menjadi tiga instar. Instar merupakan periode ulat akan mengalami masa tidur dan
mengalami pergantian kulit. Instar I : ulat berumur 1 – 4 hari, Instar II : ulat berumur 5 – 7 hari dan Instar III : ulat berumur 8 – 12 hari. Fase ulat
besar dibagi menjadi dua instar, yaitu instar IV dan instar IV dengan umur
sekitar 13 hari. setelah instar V berakhir ulat akan mengokon. Kokon
inilah yang nantinya digunakan sebagai bahan baku pembuatan benang sutera.
Adapun sistematika ulat Bombyx mori L.
adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Arthopoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Family
: Bombycidae
Genus
: Bombyx
Spesies
: Bombyx mori L.
Ulat Bombyx mori L.
Selain ulat sutera yang dibudidayakan ada juga ulat
sutera liar yang dikembangakan Indonesia, yaitu Cricula trifestrata helf dan Attacus
atlas linn. Ulat Cricula
menghasilkan kokon berwarna emas. Ulat ini biasanya hidup di pohon Alpukat, mangga,
kayu manis, mete, kenari dan rambutan. Sedangkan ulat Attacus dikenal dengan ulat kekat dan ngengatnya disebut dengan
kupu gajah karena ukurannya yang besar. Ulat sutera ini biasa hidup di pohon
sirsak, jambu biji, mahoni, keben dan alpukat. Kepompong atau kokon dari kedua
ulat sutera liar ini biasa digunakan sebagai kerajinan tangan dan bahan baku
pembuatan benang sutera.
Ulat Cricula trifestrata helf
Ulat Attacus atlas linn
Sumber :
https://www.pinterest.com/pin/351914158362389069/
http://www.learnaboutbutterflies.com/Caterpillar%20-%20Attacus%20atlas.htm
Guntoro, S. 1994. Budidaya Ulat Sutera. Yogyakarta: Kanisius.
Atmosoedarjo, H. S., J. Katsubrata, M. Kaomini., W. Saleh, dan W. Moerdoko. 2000. Sutera Alam Indonesia. Jakarta: Sarana Wana Jaya.
x
No comments:
Post a Comment