1. Sejarah PPUS
Candiroto
Pusat Pembibitan Ulat Sutera (PPUS) Candiroto merupakan salah satu produsen
bibit ulat sutera (telur ulat sutera) milik pemerintah dibawah naungan Perum Perhutani.
PPUS
Candiroto didirikan pada tahun 1974 dan diresmikan pada tanggal 27 Mei 1975 oleh Dirjen Kehutanan yang pada waktu dipimpin oleh Dr Soedjarwo. Pendirian PPUS Candiroto adalah untuk memperoleh bibit ulat
yang memiliki sifat unggul sehingga dapat mencapai tingkatan swasembada bibit
ulat sutera yang berkualitas dalam rangka menunjang pengembangan persuteraan
alaman nasional. Untuk menjamin ketersediaan bibit ulat sutera yang kualitas
dan kuantitasnya dalam memenuhi permintaan pasar sehingga dapat meningkatkan
produksi kokon, diterbitkanlah Surat Keputusan Direksi Nomor 932/ Kpts/ 1988
tanggal 10 Oktober 1988 tentang pengembangan PPUS Candiroto di KPH Kedu Utara
dengan tujuan :
1.
Mengusahakan Unit Persuteraan Alam untuk memenuhi kebutuhan industri sutera
alam dengan penyediaan bibit ulat sutera F1 unggulan yang berkualitas dan mencukupi kebutuhan nasional.
2.
Menambah
pendapatan Perum Perhutani.
3.
Menambah
kesejahteraan masyarakat berupa lapangan kerja dan sumber pendapatan.
4.
Menunjang pengembangan persuteraan alam
secara nasional.
Dengan berjalannnya
waktu dan perkembangan di Perum Pehutani, maka pada tahun 2006 PPUS Candiroto
Peberada dibawah naungan KBM Industri Non Kayu Perum Pehutani Unit 1 Jawa
Tengah. Kemudian pada tahun 2009 berada dibawah naungan KBM AEJ Perum Pehutani
Unit 1 Jawa Tengah dan pada tahun 2014 PPUS Candiroto berada dibawah naungan Kesatuan
Bisnis Mandiri
Agribisnis I Devisi Agribisnis dan Wisata,
Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.
2.
Struktur Organisasi PPUS Candiroto
Struktur organisasi di
PPUS Candiroto sendiri dikepalai oleh seorang Asisten Manager yang membawahi dua orang kepala bagian setingkat yaitu
kaur produksi dan kaur kebun. Kaur dibantu oleh 7 koordinator bidang,
yaitu breeding,
produksi kokon bibit, peneluran, treatment dan
laboratorium. Tugas-tugas
administrasi dilaksanakan oleh bagian tata usaha yang dikepalai seorang tata
usaha, untuk bagan struktur organisasi dan struktur kerja PPUS Candiroto
dapat
dilihat pada gambar dibawah.
Gambar Struktur Organisasi PPUS Cnadiroto
3.
Visi dan Misi PPUS Candiroto
PPUS
Candiroto merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang persuteraan
alam khususnya penyediaan bibit telur ulat sutera yang berada dibawah naungan KPH Kedu Utara
Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah. Visi dan Misi PPUS Candiroto yaitu :
1.
Visi
Membangun
budaya yang produktif dan profesional. Regaloh industry non kayu sebagai bisnis
hasil hutan non kayu secara profesional dan berkualitas untuk meningkatkan
nilai tambah hutan non kayu.
2.
Misi
a Mengelola
bisnis secara profesional demi kepuasan dan harapan pengelola.
b Meningkatkan
dan optimalkan aset perusahaan sebagai sumber daya produksi secara berkelanjut demi berlangsungnya usaha.
4.
Kondisi Lingkungan
1. Letak Geografis
PPUS Candiroto
Secara geografis PPUS Candiroto terletak pada
ketinggian 575 – 600 meter diatas permukaan laut. Temperatur didaerah ini
berkisar antara 25o C - 26o C dengan kelembaban udara 80
% - 90 %. PPUS Candiroto
terletak di Desa
Bejen kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung Km. 37 Jurusan
Temanggung – Weleri, Jawa Tengah. Pusat
Pembibitan Ulat Sutera (PPUS) Candoroto sampai sekarang telah
melayani konsumen bibit telur ulat sutera antara lain: Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Bali dan Sulawesi.
2. Sarana dan Prasarana
Ketersediaan bibit ulat sutera baik kualitas maupun kuantitasnya
membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung untuk produksi telur atau untuk
kegiatan lainnya. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Pusat Pembibitan
Ulat Sutera (PPUS) Candiroto yang menunjang seluruh kegiatan yang ada berupa
bangunan kerja, bangunan kantor, laboratorium, dan kebun.
Sarana dan prasarana yang terdapat di PPUS Candiroto antara lain :
1)
Ruangan
pemeliharaan ulat sutera dengan kapasitas s/d 300 box intake/tahun.
2)
DCS (Dry
Cold Stronge) untuk kepentingan penyimpanan telur dan inkubasi dengan
kapasitas 50.000 box/tahun dengan tingkatan temperatur 2,5º C; 5º C; 7,5º C;
15º C dan 25º C.
3)
Sarana
dan prasarana peneluran dan treatment telur ulat sutera dengan kapasitas yang memadai.
4)
Sarana dan prasarana pemeriksaan
penyakit (tes pebrine), yaitu laboratorium, moth
crusher, mikroskop, oven listrik dan oven gas
5)
Sarana untuk pengecekan kualitas kokon
dan barang yang berupa timbangan digital dan single cocoon reeling tool.
6)
Kebun murbei dengan beberapa varietas
murbei yang ditanam, diantaranya Morus
alba, Morus multicaulis, Morus Cathayana, Morus Sp Var Kanva dan Morus Sp Var SHA2 x lun 109.
No comments:
Post a Comment