Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami
tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Pertanian organik berbasis pada
keseimbangan ekosistem. Salah satu bahan yang digunakan dalam pertanian organik
untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, khususnya tanaman murbei (morus sp.)
yang dimanfaatkan sebagai pakan ulat sutera yaitu penggunaan ZPT atau zat
pengatur tumbuh alami dari bawang putih (Allium
sativum L). Bawang putih mengandung hormon scordinin. Scordinin merupakan
senyawa bioaktif yang dapat mempercepat pertumbuhan dan kandungannya setara
dengan auksin yang efektif dalam proses germinasi atau pertumbuhan tunas dan
pengeluaran akar. Oleh sebab itu, ZPT sangat diperlukan untuk pembibitan
tanaman murbei karena sebagian besar tanaman murbei menggunakan bagian
vegetatif, seperti pembibitan dengan cara stek yang menggunakan bagian batang
murbei. Pembibitan dengan cara ini memberikan keuntungan yaitu efisiensi waktu,
namun pembentukan akar relatif lebih sulit.
Pembentukan akar merupakan masalah pokok
dalam pembibitan dengan cara stek, karena munculnya akar merupakan indikasi
berhasil tidaknya penyetekan. Semakin cepat dan banyak akar yang terbentuk,
maka semakin besar kemungkinan diperoleh hasil yang lebih baik dan yang lebih
tahan terhadap keadaan lingkungan yang kurang mendukung (Koesriningrum dan
Harjadi, 1983 dalam Purwitasari, 2004 dalam Manobe, 2013). Pertumbuhan
akar pada stek memerlukan zat pengatur tumbuh yang bersifat merangsang
pembentukan akar, maka dari itu pemanfaatan hormon scordinin yang ada pada
bawang putih sebagai ZPT sangatlah efektif.
Pada dasarnya hormon tanaman merupakan senyawa-senyawa
kimia yang terjadi secara alamiah di dalam tanaman yang berperan dalam mengatur
pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta aktif pada konsentrasi yang kecil
(George dan Sherington, 1984 dalam Widiancas,
2010). Menurut Wattimena (1988) dalam Widiancas
(2010) hormon tanaman adalah senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam
jumlah kecil, yang disintesiskan pada bagian tertentu dari tanaman dan pada
umumnya diangkut ke bagian lain tanaman di mana zat tersebut menimbulkan
tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis.
No comments:
Post a Comment