Tuesday, January 14, 2014

ZPT Bawang Putih untuk Stek Murbei


Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Pertanian organik berbasis pada keseimbangan ekosistem. Salah satu bahan yang digunakan dalam pertanian organik untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, khususnya tanaman murbei (morus sp.) yang dimanfaatkan sebagai pakan ulat sutera yaitu penggunaan ZPT atau zat pengatur tumbuh alami dari bawang putih (Allium sativum L). Bawang putih mengandung hormon scordinin. Scordinin merupakan senyawa bioaktif yang dapat mempercepat pertumbuhan dan kandungannya setara dengan auksin yang efektif dalam proses germinasi atau pertumbuhan tunas dan pengeluaran akar. Oleh sebab itu, ZPT sangat diperlukan untuk pembibitan tanaman murbei karena sebagian besar tanaman murbei menggunakan bagian vegetatif, seperti pembibitan dengan cara stek yang menggunakan bagian batang murbei. Pembibitan dengan cara ini memberikan keuntungan yaitu efisiensi waktu, namun pembentukan akar relatif lebih sulit.                    
Pembentukan akar merupakan masalah pokok dalam pembibitan dengan cara stek, karena munculnya akar merupakan indikasi berhasil tidaknya penyetekan. Semakin cepat dan banyak akar yang terbentuk, maka semakin besar kemungkinan diperoleh hasil yang lebih baik dan yang lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang kurang mendukung (Koesriningrum dan Harjadi, 1983 dalam Purwitasari, 2004 dalam Manobe, 2013). Pertumbuhan akar pada stek memerlukan zat pengatur tumbuh yang bersifat merangsang pembentukan akar, maka dari itu pemanfaatan hormon scordinin yang ada pada bawang putih sebagai ZPT sangatlah efektif. 
Pada dasarnya hormon tanaman merupakan senyawa-senyawa kimia yang terjadi secara alamiah di dalam tanaman yang berperan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta aktif pada konsentrasi yang kecil (George dan Sherington, 1984 dalam Widiancas, 2010). Menurut Wattimena (1988) dalam Widiancas (2010) hormon tanaman adalah senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah kecil, yang disintesiskan pada bagian tertentu dari tanaman dan pada umumnya diangkut ke bagian lain tanaman di mana zat tersebut menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis.

No comments: